Tokoh Bali: Reklamasi Bukan Barang Baru Di Bali
Advertorial - detikNews
Tokoh Bali: Reklamasi Bukan Barang Baru Di Bali Komang Gede
Subudi, Ketua Yayasan Bumi Bali Bagus Jakarta - Sejumlah tokoh Bali
mengungkapkan bahwa reklamasi bukan barang baru karena sebenarnya sudah
dilakukan sejak lama di kawasan Pulau Dewata tersebut.“Airport Ngurah Rai itu
reklamasi, Bypass Ngurah Rai itu reklamasi, semenjak adanya reklamasi itu
Rakyat Nusa Dua itu menjadi maju baik dalam perekonomian, kesehatan,
pendidikan. Kenapa sekarang reklamasi Teluk Benoa diributkan?” tanya I Gusti
Ngurah Harta, seorang tokoh masyarakat Bali.
Budayawan Bali itu mengatakan sebelum adanya reklamasi itu
masyakarat lokal sangat susah sekali, sebab rumah sakit sangat jauh sekali.
Menunggu perahu itu tidak gampang, jadi sering ibu-ibu menjadi korban saat
melahirkan.“Kini dengan adanya jalan hasil reklamasi, semuanya jadi mudah.
Ibu-ibu yang mau melahirkan tidak perlu lagi dibawa dengan perahu. Kematian ibu
dan anak saat melahirkan berhasil dikurangi,” katanya.
Ketua Yayasan Bumi Bali Bagus I Komang Gede Subudi mengakui
dalam hal reklamasi di Bali pasti ada yang setuju dan yang tidak setuju. Yang
belum setuju itu perlu diberi pemahaman seandainya Teluk Benoa itu tidak
direklamasi, 15 tahun lagi akan terjadi apa.
“Teluk Benoa itu sebaiknya direklamasi. Mungkin nanti ada
tempat-tempat yang lebih modern, baik dari segi arsitektur, bangunan mungkin,
dan seterusnya tapi itu tetap dalam kawasan Bali yang akan menjaga budaya
Bali,” kata Subudi .
Ketua Yayasan Dibia Amerta I Made Mangku juga mendukung
reklamasi.Teluk Benoa terjadi proses sendimentasi yang begitu tinggi. Teluk
Benoa jadi bak sampah, karena Daerah Aliran Sungai.“Kita harus jujur, asal
reklamasi itu untuk kepentingan Bali dimasa yang akan datang, dan tidak merusak
tatanan kehidupan masyarakat Bali, termasuk sosial, budaya, dan berjalannya
proses keagamaan disana, saya rasa tidak ada masalah,” katanya.
Sebelumnya, tokoh dari PDIP Bali Made Arjaya juga sampaikan
bahwa Ia yakin kalau Presiden terpilih Jokowi akan melanjutkan proyek reklamasi
Teluk Benoa karena sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sangat
berharap proyek reklamasi 17 pantai di utara Jakarta bisa terlaksana karena
banyak membawa manfaat.
“Iya, saya yakin Jokowi akan meneruskan projek reklamasi
karena beliau tahu betul manfaat dari reklamasi ini,” katanya di Denpasar,
Bali.Menurut dia, di berbagai daerah di Indonesia banyak dilakukan reklamasi,
bukan hanya di Bali. Termasuk juga di Pulau Nipah yang menjadi pembatas jalur terluar
perairan Indonesia.“Di sejumlah negara ada reklamasi seperti ini, karena tidak
mengganggu lingkungan, tapi membawa kemanfaatan,” katanya lagi.
Made Arjaya juga menambahkan bahwa Keterlibatan masyarakat
dalam projek ini perlu dilakukan sejak awal. Sebaiknya masyarakat kawal projek
ini, dikritisi boleh, tapi jangan antipati. Hal itu supaya pembangunannya bisa
berjalan dengan baik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.(adv/adv)
No comments:
Post a Comment