Thursday, March 5, 2015

Ahli Geoteknik ITS Surabaya Tepis Dampak Buruk Reklamasi Teluk Benoa

Seinar Reklamasi Teluk Benoa
DENPASAR (Liputan7)- Dukungan terhadap rencana revitalisasi (reklamasi) Teluk Benoa mengalir dari para ahli berkompeten dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Dukungan itu terlontar dalam seminar nasional dengan tema “Pro-Kontra Revitalisasi Teluk Benoa” di Denpasar, Senin (8/12/2014).
Pakar Geoteknik dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Prof Dr Herman Wahyudi mengatakan, revitalisasi Teluk Benoa akan membawa dampak positif bagi perairan sekitarnya.
Menurut Wahyudi, dalam melakukan revitalisasi Teluk Benoa tentu sudah mempertimbangkan dengan matang berbagai aspek agar tidak membawa dampak buruk terhadap perairan di Bali. Jika Teluk Benoa dibiarkan tanpa revitalisasi, kata dia, itu justru akan memperburuk kawasan tersebut, karena sentimentasi lumpur akan terus menumpuk di sana.
“Dalam melakukan reklamasi, tentu sudah memperhitungkan dampak lain, termasuk tata letak dan bentuk pulau-pulau reklamasi agar tidak menyebabkan erosi dan sindementasi baru,” kata Wahyudi dalam pemaparannya.
Kajian dari aspek Geoteknik, jelas Wahyudi, tanah di dasar Teluk Benoa cukup baik dan stabil terhadap keberadaan timbunan reklamasi setinggi 7-8 meter dari dasar laut. Kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman abrasi akibat reklamsai itu tidak benar. Menurut dia, masyarakat perlu diberikan informasi yang benar, bukan sebaliknya hanya memberikan pemahaman tanpa dasar kajian yang jelas.
“Jadi tidak ada alasan reklamasi tersebut akan berdampak buruk pada laut sekitarnya, terlebih yang akan direklamasi merupakan teluk,” tegas Wahyudi.
Dari aspek lingkungan, ia mengungkapkan beberapa manfaat reklamasi Teluk Benoa. Menurut dia, salah satu pulau hasil reklamasi direncanakan dalam bentuk timbunan revitalisasi yang cukup tinggi disertai fasilitas penunjang di atasnya sebagai tempat pelarian masyarakat menghindari gelombang tsunami.
Ia juga menepis penilaian bahwa reklamasi Teluk Benoa akan merusak Mangrove. Menurut dia, selama ini sudah dilakukan kerja-kerja nyata untuk menyelamatkan mangrove. Ia memastikan, jika sudah dilakukan reklamasi akan ditambah penanamannya. Diungkapkannya, lokasi yang direklamasi itu berjarak 100 meter hutan mangrove. “Tidak akan merusak mangrove. Justru nanti akan ditambah Mangrovenya,” tegasnya.
Lebih lanjut Wahyudi mengatakan, reklamsi Teluk Benoa akan menguntungkan nelayan di kawasan tersebut. Sebab akan ada perbaikan alur pelayaran dan pendalaman tempat pelabuhan karena adanya pengerukan material disekitar lokasi reklamasi tersebut.
Kondisi sekarang, jelas dia, jika sedang surut di kawasan itu kapal-kapal laut dan perahu tradisional (jukung) milik para nelayan “lumpuh” di sana. “Tetapi ke depannya dengan perbaikan alur itu tidak akan membuat kesulitan keluar masuknya perahu nelayan,” pungkas Wahyudi. (amb)

No comments:

Post a Comment