Wednesday, March 4, 2015

Kerusakan Lingkungan Jadi Alasan Reklamasi

Pengamat Lingkungan MT Arifin mengatakan kerusakan lingkungan di Teluk Benoa bisa menjadi alasan revitalisasi di kawasan itu dilakukan. Selain memperbaiki lingkungan, revitalisasi Teluk Benoa juga dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Jakarta, Aktual.co — Pengamat Lingkungan MT Arifin mengatakan kerusakan lingkungan di Teluk Benoa bisa menjadi alasan revitalisasi di kawasan itu dilakukan. Selain memperbaiki lingkungan, revitalisasi Teluk Benoa juga dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
“Kalau keadaan lingkungannya sudah rusak, seperti yang disampaikan Pemprov Bali, maka revitaliasi bisa dilakukan. Revitalisasi yang dilakukan dapat kembalikan lingkungan ke aslinya,” kata Arifin ketika dihubungi, Selasa (16/12).
Catatannya, revitalisasi harus dengan wawasan lingkungan yang perhatikan alam untuk kepentingan masyarakat dalam jangka panjang, tanpa mengurangi ruang gerak modernisasi dalam pembangunannya. “Kalau nantinya jadi kawasan bersih kan itu artinya bagus. Ada resort bisa saja asal tidak rusak lingkungan. Misalnya prosentase pembangunannya hanya 30 persen, lainnya otentik,” ujar Arifin.
Sehingga, katanya, masyarakat tidak dirugikan, lingkungan bisa diperbaiki, dan wisata yang dapat membawa kesejahteraan rakyat bisa terwujuf. “Masyarakat jangan sampai dirugikan. Pembangunan kan untuk kesejahteraan rakyat, tentu juga dengan perhatikan kearifan lokal setempat,” ucap Arifin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Bali I Made Gunaja mengatakan secara umum telah terjadi pendangkalan yang cukup mengkhawatirkan di Teluk Benoa akibat sedimentasi. Pendangkalan ini kalau dibiarkan akan semakin tinggi, dan akibatnya arus air laut ke hutan mangrove akan terganggu. Kondisi ini mengancam kelestarian hutan mangrove yang ada di Teluk Benoa karena tidak adanya alur untuk arus air laut ke hutan mangrove.
Selain itu, pendangkalan juga bisa menganggu aktivitas para penduduk di sekitar Teluk Benoa yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Karena, saat air laut surut, mereka tidak bisa beraktivitas mencari ikan dengan perahunya.
“Secara umum di sana (Teluk Benoa) ada pendangkalan, kalau dibiarkan, pendangkalan akan semakin tinggi, arus air laut yang ke mangrove pun akan terganggu, lama-lama mangrove bisa mati. Pendangkalan juga batasi aktivitas nelayan, karena pada saat air surut mereka tidak bisa beraktivtas mencari ikan dengan perahunya. Perahu nelayan tidak bisa berlayar kalau tidak ada arus air laut,” kata Made Gunaja.
Selain adanya pendangkalan, di Teluk Benoa juga sekarang ini faktanya banyak sampah. Teluk Benoa sudah seperti tempat pembuangan sampah (TPS). Tak tanggung, setiap hari sampah yang diangkut hingga sebanyak empat truk. “Faktanya sekarang sampah juga banyak di Teluk Benoa, tiap hari empat truk sampah yang diangkut dari sana. Kalau tidak dikelola akan berdampak juga ke mangrove karena akar mangrove tertutup sampah, lama-lama mangrove akan mati,” ujar Made Gunaja.
Karena itu, ucapnya, perlu upaya-upaya untuk meningkatkan fungsi dan pemanfataan lahan di Teluk Benoa, yakni melalui revitalisasi kawasan Teluk Benoa. Revitalisasi, katanya, bisa dilakukan dengan pertimbangan pokok menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, dan keberadaan fungsi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, memperhatikan induk pelabuhan dan bandara Ngurah Rai, meningkatkan mata pencaharian penduduk, dan nelayan sekitar, serta menjaga nilai, adat, dan kondisi sosial masyarakat Bali.
Rencana revitalisasi pun didukung sebagian besar masyarakat Bali. Masyarakat Bali yang ada di Jakarta bahkan menggelar aksi simpatik di Bunderan HI saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Minggu (14/12) untuk mendukung revitalisasi teluk Benoa di Bali
“Aksi ini sebenarnya ingin menyadarkan publik bahwa kondisi teluk Benoa sudah sangat memprihatinkan. Sampah dan lumpur sangat parah, laut menjadi dangkal dan sudah mematikan hutan mangrove di sana. Tidak ada jalan keluar selain direvitalisasi”, ujar Nyoman Widi seorang peserta aksi.
Peserta aksi juga membentangkan poster yang mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi sebagai bentuk dukungan agar teluk Benoa segera direvitalisasi.
“Kami mengajak masyarakat luas untuk menandatangani petisi agar teluk Benoa segera direvitalisasi. Petisi bisa ditanda tangani secara online di https://www.change.org/p/jokowi-do2-segera-realisasikan-revitalisasi-teluk-benoa-revitalisasitelukbenoa. Tanda tangan anda turut selamatkan pulau Bali,” ujarnya.
Sumber: http://www.aktual.co/politik/pengamat-kerusakan-lingkungan-jadi-alasan-reklamasi

No comments:

Post a Comment