Jika terjadi hujan selama 4 jam, maka
ketinggian air akan naik 0,4 m di Teluk Benoa, sehingga ketika Teluk
Benoa telah direklamasi maka akan menyebabkan banjir? Contoh kasus di
Jakarta dan Manado?
Curah hujan di Denpasar relatif kecil 3- 13 mm/bulan. Curah hujan
tersebut akan mengalir ke dalam sungai dan menuju Teluk Benoa. Konsep
air hujan yang masuk ke teluk juga akan mengikuti proses aliran air
alami. Air yang akan masuk tidak diam tetapi bergerak mengikuti pasang
surut, sehingga adapun ketinggian air tidak akan mencapai 0,4 m. Di sisi
lain, dengan adanya pendalaman alur yang telah dirancang sesuai dengan
hasil study, justru tidak akan menciptakan banjir.
Apakah harus dilakukan reklamasi di Teluk Benoa?
Iya, dikarenakan di dalam konsep revitalisasi, disebutkan bahwa yang
akan diperbaiki adalah endapan lumpur dan masalah sampah yang selama ini
bermuara ke Teluk Benoa dari beberapa DAS yang terdapat di Teluk. Untuk
itu, ketika pengerukan berlangsung guna mengurangi endapan
lumpur/sedimentasi di Teluk hasil pengerukan tadi dapat dimanfaatkan
untuk secara ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dengan
dibuat sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Sehingga material tersebut
digunakan untuk memuat pulau-pulau, di samping diperlukannya tempat
untuk menampung hasil dari pengerukan sedimentasi tersebut. Sehingga ini
menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya
pulau-pulau hasil reklamasi, akan ada penyempurnaan alur air dan
kanal-kanal air untuk menjaga kualitas air di teluk nantinya.
Dengan adanya Pulau, bukankah ini akan menambah sedimentasi di Teluk?
Tidak benar, karena pulau dan sedimentasi berbeda. Karena, tanpa ada
reklamasi pun sedimentasi akan terus berlanjut dan pada akhirnya
membentuk pulau sendiri yang akhirnya dapat menyebabkan mangrove akan
mati. Bedanya dengan pulau reklamasi adalah, akan dibentuk kanal-kanal
untuk aliran air bagi mangrove.
Apakah dengan adanya Pulau merupakan sarana mitigasi dari bencana Tsunami?
Bukan, Pulau yang nantinya terbentuk bukanlah merupakan sarana evakuasi
atau mitigasi dari bencana tsunami. Simulasi tsunami datang dari arah
dan jika dengan kecepatan tertentu tetap akan sampai ke pulau.
Berapa kubik sedimentasi yang terjadi di
Teluk Benoa, sehingga dapat dikategorikan parah dan mengancam ekosistem
mangrove di sekitarnya?
Luasan perairan benoa sebesar 1400 m, sedangkan berdasarkan hasil kajian
hampir seluruh permukaan teluk mengalami sedimentasi yakni seluas
1100m. Penumpukan sedimentasi akan bertambah tiap tahunnya, jika ini
dibiarkan dalam beberapa tahun ke depan tanpa adanya revitalisasi maka
yang terjadi adalah pengerasan endapan lumpur tersebut yang menghalangi
alur air laut untuk sampai ke mangrove, sehingga eksositem mangrove
terancam punah diakibatkan tidak terdapatnya asupan air.
Apakah alur alami akan dikeruk selama proses revitalisasi berlangsung?
Berdasarkan hasil studi yang dikeruk adalah alur alami dan alur lainnya yang membutuhkan pendalaman alur.
Apakah dengan adanya reklamasi akan menyebabkan abrasi di wilayah pesisir?
Salah satu penyebab adanya abrasi adalah jika arus/gelombang besar
langsung menghantam daratan, sedangkan kondisi di teluk berbeda karena
pintu masuk air dari laut kecil sehingga arusnya cenderung tenang, dan
dengan ekosistem mangrove yang terawat akan mencegah abrasi di kawasan
pesisir. Di sisi lain wilayah pesisir yang berdekatan dengan mangrove
tidak akan dikeruk.
Apakaah sumber material yang akan
digunakan untuk reklamasi akan membahayakan lingkungan di sekitar
pengambilan sumber material tersebut?
Pengambilan sumber material berupa batu dan pasir tentunya akan
dilakukan dengan cara-cara yang aman bagi lingkungan sesuai dengan
prosedur hukum yang berlaku. Contohnya, mengacu pada peraturan
pemerintah No 23 Tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha
pertambangan. Di samping itu, proses penambangan juga harus terlebih
dahulu mendapat izin lingkungan (amdal). Tentunya jika semua prosedur
telah dilaksanakan, dan dalam pengawasan yang benar oleh pihak2 terkait
maka dapat meminimalisasi pelanggaran-pelanggaran tersebut.
Terkait sumber material di wilayah Sawangan, hal ini telah sebelumnya
dimanfaatkan untuk kegiatan reklamasi pantai di sanur, nusa dua dan
pantai kuta. Untuk wilayah Lombok dan Karangasem, pengambilan pasir laut
akan disesuaikan dengan rencana tata ruang daerah dan pada prosesnya
nanti akan berjalan sesuai dengan aturan dan pengawasan badan lingkungan
hidup kabupaten maupun KLH.
Rencana reklamasi akan mengubah alur alami laut?
Tidak, tetapi alur tersebut akan ditata dan bentuk-bentuk pulau reklamasi nantinya akan mengikuti alur alami tersebut.
Teluk benoa merupakan muara bagi
beberapa daerah aliran sungai (DAS), jika teluk benoa direklamasi ke
manakah air akan berakhir?
Perlu ditekankan bahwa reklamasi yang dilakukan di Teluk Benoa tidak
lebih dari < 700 ha, (terdiri dari beberapa pulau, bukan satu pulau)
dan luas Teluk benoa secara keseluruhan termasuk perairan dan Tahura
adalah 3200 ha. Oleh sebab itu, perairan dan kanal-kanal air masih
dipertahankan, ketika air masuk kedalam teluk akan mengalir secara alami
dan mengikuti fase pasang surut. Air yang masuk ke Teluk Benoa tidak
akan diam, tetapi mengikuti pergerakan aliran arus. Kegiatan reklamasi
akan mempertahankan alur alami laut yang ada di Teluk Benoa.
Apakah kondisi pasang surut akan tetap ada, walaupun setelah direklamasi?
Kondisi pasang surut akan tetap ada setelah direklamasi, namun kondisi
surut terendah tidak lagi pada titik 0, tetapi akan berada pada titik
2,5 m sedangkan kondisi pada saat pasang tertinggi adalah 3m.
Reklamasi dengan membuat pulau baru akan
menimbulkan kerentanan terhadapa bencana, baik tsunami maupun
likuifaksi (hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat adanya faktor
getaran, mislanya gempa bumi). Pulau Baru akan lebih labil dan
memperpadat lokasi, hal yang justru bertentangan dengan prinsip adaptasi
terhadap Bencana?
Liquifaksi akan terjadi berdasarkan pada tingkat gradasi ukuran butiran
tanah dan tegangan / stress yang terjadi (beban gempa) dibandingkan
dengan kekuatan tanah asli.
Hasil penyelidikan tanah di Teluk Benoa secara umum adalah pasir dengan kandungan lanau, lempung, dan kerikil.
Review studi terhadap potensi liquifaksi di Teluk Benoa menggunakan data
gempa tahun 2012, menunjukkan bahwa semua zona tanah di Teluk Benoa
sulit mengalami potensi liquifaksi. Hanya ada satu titik yang bisa
terjadi potensi liquifaksi yaitu pada lokasi dekat dengan pulau pudut.
Tetapi hal ini dapat diatasi dengan perbaikan tanah. Misalnya dengan
cara pemadatan tanah dasar, lebih tidak jenuh air, menambahkan tanah
lanau dan lempung lebih banyak, dan stabilisasi kimia lainnya.
No comments:
Post a Comment