Wednesday, March 11, 2015

Pertanyaan dalam konteks Teknis

Jika terjadi hujan selama 4 jam, maka ketinggian air akan naik 0,4 m di Teluk Benoa, sehingga ketika Teluk Benoa telah direklamasi maka akan menyebabkan banjir? Contoh kasus di Jakarta dan Manado?

Curah hujan di Denpasar relatif kecil 3- 13 mm/bulan. Curah hujan tersebut akan mengalir ke dalam sungai dan menuju Teluk Benoa. Konsep air hujan yang masuk ke teluk juga akan mengikuti proses aliran air alami. Air yang akan masuk tidak diam tetapi bergerak mengikuti pasang surut, sehingga adapun ketinggian air tidak akan mencapai 0,4 m. Di sisi lain, dengan adanya pendalaman alur yang telah dirancang sesuai dengan hasil study, justru tidak akan menciptakan banjir.

Apakah harus dilakukan reklamasi di Teluk Benoa?

Iya, dikarenakan di dalam konsep revitalisasi, disebutkan bahwa yang akan diperbaiki adalah endapan lumpur dan masalah sampah yang selama ini bermuara ke Teluk Benoa dari beberapa DAS yang terdapat di Teluk. Untuk itu, ketika pengerukan berlangsung guna mengurangi endapan lumpur/sedimentasi di Teluk hasil pengerukan tadi dapat dimanfaatkan untuk secara ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dengan dibuat sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Sehingga material tersebut digunakan untuk memuat pulau-pulau, di samping diperlukannya tempat untuk menampung hasil dari pengerukan sedimentasi tersebut. Sehingga ini menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya pulau-pulau hasil reklamasi, akan ada penyempurnaan alur air dan kanal-kanal air untuk menjaga kualitas air di teluk nantinya.

Dengan adanya Pulau, bukankah ini akan menambah sedimentasi di Teluk?

Tidak benar, karena pulau dan sedimentasi berbeda. Karena, tanpa ada reklamasi pun sedimentasi akan terus berlanjut dan pada akhirnya membentuk pulau sendiri yang akhirnya dapat menyebabkan mangrove akan mati. Bedanya dengan pulau reklamasi adalah, akan dibentuk kanal-kanal untuk aliran air bagi mangrove.

Apakah dengan adanya Pulau merupakan sarana mitigasi dari bencana Tsunami?

Bukan, Pulau yang nantinya terbentuk bukanlah merupakan sarana evakuasi atau mitigasi dari bencana tsunami. Simulasi tsunami datang dari arah dan jika dengan kecepatan tertentu tetap akan sampai ke pulau.

Berapa kubik sedimentasi yang terjadi di Teluk Benoa, sehingga dapat dikategorikan parah dan mengancam ekosistem mangrove di sekitarnya?

Luasan perairan benoa sebesar 1400 m, sedangkan berdasarkan hasil kajian hampir seluruh permukaan teluk mengalami sedimentasi yakni seluas 1100m. Penumpukan sedimentasi akan bertambah tiap tahunnya, jika ini dibiarkan dalam beberapa tahun ke depan tanpa adanya revitalisasi maka yang terjadi adalah pengerasan endapan lumpur tersebut yang menghalangi alur air laut untuk sampai ke mangrove, sehingga eksositem mangrove terancam punah diakibatkan tidak terdapatnya asupan air.

Apakah alur alami akan dikeruk selama proses revitalisasi berlangsung?

Berdasarkan hasil studi yang dikeruk adalah alur alami dan alur lainnya yang membutuhkan pendalaman alur.

Apakah dengan adanya reklamasi akan menyebabkan abrasi di wilayah pesisir?

Salah satu penyebab adanya abrasi adalah jika arus/gelombang besar langsung menghantam daratan, sedangkan kondisi di teluk berbeda karena pintu masuk air dari laut kecil sehingga arusnya cenderung tenang, dan dengan ekosistem mangrove yang terawat akan mencegah abrasi di kawasan pesisir. Di sisi lain wilayah pesisir yang berdekatan dengan mangrove tidak akan dikeruk.

Apakaah sumber material yang akan digunakan untuk reklamasi akan membahayakan lingkungan di sekitar pengambilan sumber material tersebut?

Pengambilan sumber material berupa batu dan pasir tentunya akan dilakukan dengan cara-cara yang aman bagi lingkungan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Contohnya, mengacu pada peraturan pemerintah No 23 Tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan. Di samping itu, proses penambangan juga harus terlebih dahulu mendapat izin lingkungan (amdal). Tentunya jika semua prosedur telah dilaksanakan, dan dalam pengawasan yang benar oleh pihak2 terkait maka dapat meminimalisasi pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Terkait sumber material di wilayah Sawangan, hal ini telah sebelumnya dimanfaatkan untuk kegiatan reklamasi pantai di sanur, nusa dua dan pantai kuta. Untuk wilayah Lombok dan Karangasem, pengambilan pasir laut akan disesuaikan dengan rencana tata ruang daerah dan pada prosesnya nanti akan berjalan sesuai dengan aturan dan pengawasan badan lingkungan hidup kabupaten maupun KLH.

Rencana reklamasi akan mengubah alur alami laut?

Tidak, tetapi alur tersebut akan ditata dan bentuk-bentuk pulau reklamasi nantinya akan mengikuti alur alami tersebut.

Teluk benoa merupakan muara bagi beberapa daerah aliran sungai (DAS), jika teluk benoa direklamasi ke manakah air akan berakhir?

Perlu ditekankan bahwa reklamasi yang dilakukan di Teluk Benoa tidak lebih dari < 700 ha, (terdiri dari beberapa pulau, bukan satu pulau) dan luas Teluk benoa secara keseluruhan termasuk perairan dan Tahura adalah 3200 ha. Oleh sebab itu, perairan dan kanal-kanal air masih dipertahankan, ketika air masuk kedalam teluk akan mengalir secara alami dan mengikuti fase pasang surut. Air yang masuk ke Teluk Benoa tidak akan diam, tetapi mengikuti pergerakan aliran arus. Kegiatan reklamasi akan mempertahankan alur alami laut yang ada di Teluk Benoa.

Apakah kondisi pasang surut akan tetap ada, walaupun setelah direklamasi?

Kondisi pasang surut akan tetap ada setelah direklamasi, namun kondisi surut terendah tidak lagi pada titik 0, tetapi akan berada pada titik 2,5 m sedangkan kondisi pada saat pasang tertinggi adalah 3m.

Reklamasi dengan membuat pulau baru akan menimbulkan kerentanan terhadapa bencana, baik tsunami maupun likuifaksi (hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat adanya faktor getaran, mislanya gempa bumi). Pulau Baru akan lebih labil dan memperpadat lokasi, hal yang justru bertentangan dengan prinsip adaptasi terhadap Bencana?

Liquifaksi akan terjadi berdasarkan pada tingkat gradasi ukuran butiran tanah dan tegangan / stress yang terjadi (beban gempa) dibandingkan dengan kekuatan tanah asli.

Hasil penyelidikan tanah di Teluk Benoa secara umum adalah pasir dengan kandungan lanau, lempung, dan kerikil.

Review studi terhadap potensi liquifaksi di Teluk Benoa menggunakan data gempa tahun 2012, menunjukkan bahwa semua zona tanah di Teluk Benoa sulit mengalami potensi liquifaksi. Hanya ada satu titik yang bisa terjadi potensi liquifaksi yaitu pada lokasi dekat dengan pulau pudut. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan perbaikan tanah. Misalnya dengan cara pemadatan tanah dasar, lebih tidak jenuh air, menambahkan tanah lanau dan lempung lebih banyak, dan stabilisasi kimia lainnya.

No comments:

Post a Comment